Sabtu, 18 Januari 2014

Konyol.

Minggu kemarin, gue lagi nemenin satu orang temen cowok makan siang. Setelah ngobrol ngalor-ngidul dibumbui curcol, gue iseng nanya. 

“Pria itu kan cuma ada dua jenis. Kalo nggak brengsek, ya gay. Nah, kalo seandainya wanita juga cuma dua jenis, menurut lo, apa dan apa?”

Dia jawab.

“Kalo nggak jelek, ya matre.”
 
Sial. Jahat amat. Gue ngakak aja. Pengen membantah tapi sepertinya ngakak aja udah cukup. Hehe.
Sebenernya, gue juga kalo ditanya, nggak tau deh wanita itu apa dan apa. Malah menurut gue ada lebih dari dua hal pada wanita yang bisa bikin jengkel para pria. Terutama yang satu ini. So called.. PMS.

Ada pembicaraan iseng yang pernah entah gue bahas atau cuma gue denger (gue lupa), bahwa wanita itu udah satu paket sama PMS. And men, like it or not, have to deal with it.

Apa yang lo tau tentang PMS? Pre-Menstrual Syndrome? Haha. Menurut kelakar, bukan cuma itu. PMS-nya wanita adalah Pre-Menstrual Syndrome, Pas-Menstruasi Syndrome, dan Pasca-Menstrual Syndrome. Hehe. >:)

Jadi, intinya, wanita akan selalu PMS setiap saat. Hahaha. Take it seriously or not..

Bagi gue, PMS itu terbagi jadi physically dan mentally.

Physically, gak usah dibahas lah ya. SAKIT PERUT kebangetan (sengaja gue kepslok, abisan sumpah sakit), pegel-pegel, kepala keleyengan, dan juga merasa nggak enak di bagian-bagian tertentu.

Mentally.. Ini dia. Pars pro toto sih. Tapi sebagian besar memang merasakannya. Perubahan mood. Dan wanita, dalam kondisi ini, berubah menjadi makhluk paling menjengkelkan yang ada di muka bumi. Kemaren, lo masih ketawa-ketawa dengan ceria. Hari ini, lo galau berlebihan, marah-marah, galak, gampang tersinggung, cengeng, paranoid, manja, negative thinking, dan.. lain sebagainya, sebagaimana hal-hal menjengkelkan bisa terjadi. Juga, labil dan fragile.

Segitunya ya? Kok bisa ya segitunya?

Bad mood ini, yang terbungkus suasana galau berlebihan, kadang berlangsung seharian, atau kalau gue, biasanya semaleman. Setelah semaleman melakukan hal-hal bodoh untuk pelampiasan, misalnya ngomel-ngomel di jejaring sosial, nyuekin orang-orang, sampe merombak habis song playlist jadi lagu-lagu metal (I mean mellow total. :p).. Sumpah. Setelah beberapa jam kemudian, cuma satu yang gue rasain. KONYOL.

PMS itu konyol. Tau nggak kalo PMS itu berisiko tinggi mengubah image yang asalnya baik jadi buruk di mata orang lain. Masih mending kalo yang jadi rugi cuma gue sendiri. Nah, kalo ada orang lain yang kena imbas? Atau hal-hal penting lain yang terpengaruh?

Yang paling bahaya sih, menurut gue, kalo sampe PMS ini jadi ikut menyakiti hati orang lain. Lo mau tanggung jawab gimana? Ngeles? Bahwa lo lagi PMS? Dan minta dimengerti?

Emang sih. Pria-pria harus bisa ngerti. Apalagi mereka nggak pernah tau kan apa rasanya mengalami peluruhan dinding endometrium. Ah bahasa gue, sok-sokan jadi anak IPA padahal anak IPS. Hehehe. Tapi ya, seriusan aja. Emangnya mereka bisa se-mengerti itu?

Makanya, gue salut lah sama pria-pria yang tahan berurusan sama wanita PMS. Gue sih, kalo jadi pria, mending kabur dulu deh ke luar angkasa. Males banget di bumi wanitanya lagi pada PMS.

Ayolah.. Masa lo mau sih dijajah sama darah-darah kotor yang luruh itu dan menyerah menuruti emosi sesaat melulu?

Mulai sekarang, kalo lagi PMS, mending berpikir panjang dulu kali ya sebelum bertindak. Dan sebaiknya kita harus bisa menahan diri biar nggak meledak. Tenang aja, PMS nggak berlangsung lama kan. Besoknya, ketika lo bangun pagi, perasaan lo akan baik-baik saja dan semua hal buruk yang lo takutkan, tidak akan pernah terjadi. Daripada, kalo lo ngikutin perasaan, besok paginya ketika lo bangun, yang ada malah lo akan menyesal berkali-kali lipat.

Karena PMS itu konyol. Super.

Dan tulisan ini adalah self-note buat gue. Yang suka mengumbar ke-PMS-annya, berharap hal-hal nista yang gue lakukan akan dianggap sah-sah saja oleh orang lain dan memakai “Gue lagi PMS.” sebagai tameng.

So sorry.

Untuk yang pernah tersinggung, atau bahkan tersakiti.

Gue nggak mau sok-sokan PMS lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar