Sabtu, 25 Juni 2016

Hapus Saja

Tanggal ini akhirnya datang juga.
Satu dari dua tanggal yang paling ingin aku hapus dari kalender. Tentu kau tahu, tanggal ulang tahunmu adalah salah satunya.

Tapi 26 Juni inilah yang benar-benar membuatku kalang kabut.
Aku sudah mempersiapkan diri sejak lama. Bahkan memutuskan, aku ingin mati rasa saja. Tapi dengan indahnya kamu datang satu minggu lalu, berkata, 'Hai, sepertinya aku rindu.'

Bodoh.
Kamu pikir aku tidak? Kamu pikir aku bagaimana satu tahun belakangan ini? Senang-senang kamu lepaskan? Tertawa bahagia kamu tinggalkan? Tampaknya malah kamu lah yang bertingkah seakan begitu mudahnya untuk lupa. Tapi kamu selalu menyangkal.

Biar ku beritahu. Perempuan yang dirundung rindu dan biru, bisa dengan sekedip mata tahu. Tidak perlu enam puluh menit untuk aku tahu, kamu sudah banyak menemukan yang baru. Semakin kamu mengelak, semakin busuk hal yang kudapat.

Lucu, bagaimana kamu selalu berkata bahwa aku terlihat lebih bahagia. Lebih lucu lagi, aku yang berusaha mencari kebahagiaan dengan orang-orang lain. Memaksa wajah untuk memasang raut bahagia di kala terang, lalu ketika gelap datang, tanpa paksaan semua emosi tumpah tanpa ada yang sadari.

Aku yang menahan diri agar tidak pergi dari orang yang salah, hanya karena aku tidak mau sendirian. Aku yang menguatkan hati agar mau membuka diri lagi, hanya karena aku tidak mau terlihat lemah di depanmu. Seperti boneka, aku hanya menurut apa yang mereka arahkan. Mereka bilang aku harus berkomitmen demi melupakanmu, dan aku hanya mengangguk datar tanpa segaris ekspresipun.

Sekarang, setelah kau baca sampah ini, sudah terlihatkah, siapa yang lemah karena tak bisa membuang perasaan yang masih sama sejak awal dua tahun lalu? Siapa yang jahat karena menyakiti perasaan orang lain demi ketakutan akan kesendirian? Siapa yang selalu di ujung pelupuk mata?

Aku akui, setidaknya satu tahun lalu adalah tahun paling membahagiakan seumur aku hidup. Tapi tolong, buang saja tanggal kita jika kamu memang datang hanya untuk singgah dan bukan untuk kembali menetap.

Hapus saja.

Aku tak kuat lagi.