Senin, 27 Januari 2014

Dari Yoyo Untuk Anin

Kepada Anin,
pacar baru Astro.


Oi, jadi juga kalian?

Setelah malam itu chat gue ke Astro mengingatkan dia jangan tidur terlalu malam gak dibales, malam itu juga kalian resmi jadian?

Well, selamat, Nin. Lo perempuan yang beruntung.

Nggak banyak perempuan yang bisa masuk ke kehidupan laki-laki kaku itu begitu saja. Apalagi sampai dibagi cinta. Lo, entah apa alasan Astro memilih lo, atau lo yang memilih dia dan Astro menyetujui, mau nggak mau gue harus percaya bahwa lo memang telah melakukan sesuatu yang sangat besar dan berarti buat Astro.

Lo berhasil, entah dengan licik atau cerdik. Mencuri hati Astro. Mengambil sepersekian bagian dari seluruh perhatian yang selama ini hanya Astro berikan untuk kedua orang tua nya dan untuk adiknya. Juga untuk gue dan sahabat-sahabat kami yang lainnya.

Mungkin bagi lo, Astro cuma laki-laki kesekian yang saat ini kebetulan sedang dipertemukan. Tapi bagi Astro, lo itu istimewa, Nin. Gue masih inget binar-binar bola mata Astro kali pertama nama lo disebutnya, senyum yang terkembang sedemikian sempurna di wajahnya, serta tawa-tawa lepas setiap saat kalian berbincang di depan gue. Sebelum ada lo, binar-binar mata, senyum, dan tawa lepas itu pernah cuma jadi milik gue seorang, Nin. Dan gue peringatkan, jangan sampai semua kebahagiaan Astro itu nantinya hilang cuma karena lo, atau gue nggak akan segan-segan bikin perhitungan sama lo.

Gue tahu pasti, Nin, Astro bukan yang pertama di hidup lo. Tapi jangan sampai lo berani-beraninya membanding-bandingkan Astro dengan laki-laki lain yang pernah muncuh di hadapan lo. Karena itu nggak adil. Karena Astro nggak akan mungkin bisa membandingkan lo dengan siapa-siapa. Termasuk dengan gue sekalipun. Gue yang selama ini hanya mengambil peran sebagai seorang sahabat di hidup dia, meskipun sebenarnya gue merasakan lebih dari itu.

Gue nggak tahu apakah lo serius sama hubungan kalian ini. Tapi asal lo tahu aja, waktu gue dan sahabat-sahabat kami bertanya, Astro tersenyum dan mengangguk mantap, menyatakan bahwa akhirnya dia menemukan juga Nona Tepat-nya. Shit, sista! Sebegitu tingginya prestasi lo. Bahkan gue aja belum pernah berhasil jadi seorang Nona Tepat bagi siapapun juga.

Anin,

apapun itu alasan dan penyebabnya, gue nggak mau melihat setitikpun kekecewaan Astro jatuh atas nama lo. Jangan pernah berpikir untuk menyakiti Astro, apalagi benar-benar melakukannya. Bukan karena Astro lemah. Sekali lagi gue bilang, Astro bukan laki-laki lemah. Melainkan karena lo sendiri yang akan menyesal dan ketika lo sadar, waktu, sudah enggan berputar balik ke belakang.

Maaf, Nin. Gue udah terkesan terlalu menggurui lo. Dengan segala ancaman 'jangan-ini-jangan-itu'. Gue nggak meragukan lo. Gue nggak akan pernah meragukan apapun pilihan yang diambil Astro. Siapapun pilihan Astro. Bukan juga gue sok', cuma karena gue udah mengenal Astro jauh lebih lama dari lo. Gue hanya mau yang terbaik bagi Astro, bagi lo, bagi kalian berdua. Lagipula, anggap saja ini sekalian 'perkenalan' gue sama lo. Sayang, gue lagi sibuk sama banyak tugas sekolah dan pekerjaan sampingan gue, jadi nggak bisa mengintimidasi lo langsung secara empat mata.

Anin, pacar Astro yang selalu Astro banggakan,

satu lagi. Gue mau bilang bahwa gue sungguh-sungguh super teramat sangat sayang sama pacar lo itu. Dia sahabat gue dari kecil. Tolong jaga dia baik-baik. Kalau pulang malam, ingatin dia buat minum air putih hangat begitu sampai di rumah. Tolong juga sediakan sedikit waktu buat ngobrol sama sahabat-sahabat kami. Itu, cuma dua dari sekian banyak hal yang biasanya gue lakukan, dan lo harus mau menerima delegasi tugas gue ini.


Selamat sekali lagi.

Minggu depan gue free, gak ada tugas sekolah dan gak ada jadwal kerja. Gue mau ketemu lo.




Salam,

Yoyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar