Long time no see. Kangen banget gue sama blog kesayangan gue ini. Gue terlalu sibuk belakangan ini sama tumpukan tugas, kerjaan, dan tenggat naskah. Sampe blog gue super keteteran begini..Kadang gue suka mikir. Inget gak sih kamu?
-----
Inget gak waktu pertama kali kita kenalan? Inget gak pas aku dikenalin sama kamu? Inget gak pertama kali aku ngambek cuma gara-gara kamu jail? Pertama kali kamu traktirin aku Fruit Salad? Pas kamu nenangin aku gara-gara aku abis putus dari adik kamu? Well, this one hears so funny, but hellyeah it's real. Pertama kali kita duet? Pertama kali kamu ngajak ngedate, pdkt.. Pertama kali kita.. pacaran?
-----
Sekarang, gue kangen banget sama lo. Kangen banget. Dan disaat-saat gue lagi kangen banget begini, gue suka nginget-nginget dulu.. dengan inbox Facebook dan direct message Twitter sebagai perantara. Dengan lo yang curhat kalo lo lagi suka sama satu cewek, dan gue yang curhat kalo gue lagi nyaman sama satu cowok. Dengan curi-curi pandang pas kita di Garut. Lo yang selalu bilang kalo lo suka dengan cara gue bicara, kecerewetan gue, yang menurut gue gak ada bagus-bagusnya. Saat lo bilang cantik, yang padahal kepampang nyata kalo banyak yang lebih segalanya daripada gue yang cuma stuck begini aja. Kata-kata lo yang tulus, cara lo mendekat ke arah gue yang tanpa gue sadari, seakan semua terjadi lepas dan bebas. 2 tahun penuh rasa yang lo beberkan semuanya, mengalir secara lepas di malam itu, di depan gereja, di depan tempat suci, sampe akhirnya gue sakit dan gak nyangka lo segitunya sama gue, padahal gue ga ada apa-apanya, gaada yang bisa dibanggain dari seorang seperti gue. Dengan foto-foto gue yang ternyata tiap gue update, lo selalu ngesave semuanya, chat gue yang ternyata selalu lo screencapture. Dengan kita yang sepakat gamau foto bareng demi kelangsungan masing-masing, biar gaada kenangan yang menyakitkan. Dengan kita yang nyanyi lagu 'Saat Bahagia' nya Ungu ft. Andien, kita yang saling menatap, saling memandang sambil menyuarakan lirik yang sebenarnya saling kita rasakan. Bersama senar gitar yang putus. Bersama microphone yang redam. Dengan decak kaget teman-teman dekat kita. Dengan salah tingkah nya lo waktu itu dan dengan cepolan rambut gue yang asal-asalan.
-----
Gimana bahagia nya gue Kamis itu. Malam itu. Tanggal itu. Satu-satunya Kamis yang gue senangi, gak gue takuti seperti Kamis-Kamis lainnya. Tanggal yang selalu jadi tanggal kesayangan gue. Jam itu, yang menunjukkan waktu dimulainya kisah yang entah bakal bagaimana ke depannya. Jam dimulainya cerita kita. Gue yang telat ikut ujian les karena lupa dan malah ke gereja, lalu lo dengan rela mau nganter gue ke tempat les buat ikut tes susulan, padahal lo udah janji mau ngeDota, game yang selalu lo sukai, sama adik lo yang mantan gue. Hahaha.. Kangen banget gue..
-----
Gimana kita yang duduk bersebelahan pas nonton pertandingan basket di deket rumah. Kita yang hari itu, pulang dalam keadaan hujan deras tanpa jas hujan, dan lo yang entah bagaimana, nabrak trotoar, padahal hujan hari itu terang tanpa kabut, hahaha.. Saat gue out of control, stres sama masalah di rumah lalu kabur ke taman bunderan, lo tiba-tiba ngasih bunga yang asal aja lo petik di taman, dan coklat koin yang dibungkus kertas emas, yang lo beli di warung, beli nya ngutang pula. Hahaha.. Sumpah, kangen banget..
-----
Pas lo yang nekat muncul di jendela kamar gue setelah susah payah manjatin genteng rumah gue di malam buta, sambil bawain pisang goreng kesukaan gue, yang lo masak sendiri, yang unik karena masaknya pake tepung beras, yang mana setengah jam sebelumnya gue ngetweet pingin makan itu, cuma lo yang bisa bikin hal gila kayak gitu..
-----
Pertama kalinya kita ngopi bareng di Chiba, lo mau aja ngasih choco granule lo buat gue karena lo tau gue suka banget, padahal lo juga suka banget sama choco granule. Kita yang jalan jalan ga jelas di Festival City Link, cuma berkeliaran ga puguh sambil numpang WiFi, lo yang ngegenggam erat tangan gue dan gue yang ngebales genggaman lo ga kalah eratnya. Lalu kita jalan santai dari sana sampe ke rumah.. sambil tangan gue mendekap erat lengan lo. Gimana kita berhenti sejenak di Pujasera depan komplek, terus makan di tempat favorit kita, warung Pa Eko, gimana lo yang selalu mesen nasi goreng nya pa Eko, cara lo makan yang ga pernah bisa bikin gue berhenti tersenyum karena sifat lo yang kekanak-kanakan. Lo yang nganggurin peer-peer lo cuma karna mau nemenin gue ke gereja malem itu buat nenangin diri. Konflik pertama kita yang gak lama setelah kejadian doa malem itu. Lo yang marah dan kecewa, gue yang juga marah dan kecewa.
-----
Dan hari itu, beberapa hari kemarin, Chiba terakhir kita, cappuccino terakhir kita, choco granule terakhir gue dari lo, steak terakhir kita, hujan terakhir kita bersama, dan lo yang cuma nganter sampe depan gang rumah.. dengan wajah murung dan kita yang saling mendiamkan. Kisah yang tak seindah kisah sebelumnya. Kita yang menjadi lebih saling menutup diri, menahan emosi. Membiarkan semuanya mengendap..
-----
Ketika tadi siang lo bilang lo cape, lo males, lo lagi ga mood buat ngebahas masalah ini, saat gue ngajak ketemu buat ngelurusin semuanya, lo bilang kereta telat, lo lagi ga mau main, jalanan macet, dan semua mendadak terasa gelap buat gue.
-------------------- Ketika barusan semuanya bercampur menjadi konflik baru dan akhirnya pecah.. hancur.. Dan sampai detik ini, ketika semua kenangan itu terputar lagi di memori ini, aku cuma mau bilang,
'Don't you remember, Reg?'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar