"Sorry Seems To Be The Hardest Word"
To be honest, I'm not totally agree.
Here, I want to talk about the real challenge of forgiveness.
So.
Menurut lo, mana yang lebih sulit:
a. Menyatakan kata "maaf"
atau..
b. Memaafkan orang lain?
Maybe in some situations, menyatakan kata "maaf" itu beratnya luar biasa. Mungkin, karena rasa bersalah yang berlebih, merasa gak pantes meminta maaf karena kesalahan yang dilakukan udah off limit, atau bahkan cuma sekedar gengsi mengakui kesalahan yang udah kejadian.
Apapun alasannya, it all comes down to one problem.
That we're worried if that person won't forgive us.
Hmm.. *thinking hard*
Tentang kesalahan, menurut gue itu manusiawi.
Any kind of mistake, anyone can make.
Even the hardest rock could break. Iya kan?
*and by the way, the lines rhymed. ga sengaja dah, sumpah.*
So, why so hard? Sesulit itu kah?
Tentang sulit memaafkan, well I think, psychologically, pola pikir seseorang itu terbentuk begini: selalu mau jadi lebih baik dari orang lain. Bahkan di saat dia gak menyadarinya. Orang yang paling rendah hati pun, gue yakin deep inside menyimpan keinginan untuk jadi sesuatu yang 'lebih'. Sesuatu yang tidak standar. Berkeinginan bisa punya achievement yang bikin dia considered better than anyone else. That's why, saat seseorang bikin salah sama kita, kayaknya susah banget buat menerima kata maafnya. Kenapa?
Karena dengan begitu, kita akan merasa diakui sebagai yang lebih benar, lebih hebat, dan, balik lagi, lebih baik dari orang lain.
Hey ya people. The real challenge is this:
How to learn to reduce your ego and try to forgive.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar